Suasana berkabut di dataran tinggi Kalipuru, Karangsambung – Kebumen
Suasana berkabut di dataran tinggi Kalipuru, Karangsambung – Kebumen

Pada masa Agresi Militer Belanda II, dalam kurun waktu Desember 1948 sampai Desember 1949 di dataran tinggi Kebumen bagian utara di desa Kalipuru, ada satu kompi kaum ibu yang diberi nama Kompi Arimbi. Mereka adalah para isteri perwira dan prajurit dari Batalyon Pendawa yang dipimpin oleh Ibu Soedarmo Djayadiwangsa.

Tugas kompi ini antara lain memberi saran atau masukan kepada Batalyon Pendawa terutama bantuan mental dan moril bagi prajurit. Selain itu Kompi Arimbi juga mendidik anak-anaknya yang sering ditinggal tugas oleh bapaknya. Mereka juga menyiapkan dapur umum atau bekal makanan yang berhari-hari masih bisa dimakan serta menyelenggarakan pembinaan mental dan fisik isteri tentara yang ada di Kalipuru.

Kompi juga memberikan kursus pengetahuan tentang kewanitaan sepeti kursus masak dengan bahan sesuai keadaan dan kursus menjahit pakaian dengan tangan serta membuat pola baju anak dan wanita, serta mengadakan pengajian. Kompi Arimbi inilah embrio dari Persit (Persatuan Isteri Prajurit).

Tugas Kompi Arimbi ternyata berkembang dan berkelanjutan untuk mendukung tugas suami, berkaitan dengan tugas bangsa dan negara yaitu dalam Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, Persit, Aditya Garini, Jalesyanastri dan Bhayangkari.

Kalipuru pada masa itu adalah desa di wilayah Kecamatan Krakal Kebumen yang belum bisa dijamah oleh Belanda selama Perang Kemerdekaan 1948 – 1949.

Mayor Soedarmo Djayadiwangsa terakhir berpangkat Mayjen TNI (Purn.) dan mantan Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri serta mantan Duta Besar RI di Sri Langka.

 

Kebumen, Jumat Kliwon 13 September 2013

https://kebumen2013.com/wp-content/uploads/2013/09/kalipuru-karangsambung-kebumen-kabut.jpghttps://kebumen2013.com/wp-content/uploads/2013/09/kalipuru-karangsambung-kebumen-kabut-140x140.jpgAnanda. RSejarahAgresi Militer Belanda di Kebumen,Catatan Sejarah Kebumen,Kalipuru Karangsambung Kebumen,Kawasan Karangsambung Kebumen,Saksi SejarahPada masa Agresi Militer Belanda II, dalam kurun waktu Desember 1948 sampai Desember 1949 di dataran tinggi Kebumen bagian utara di desa Kalipuru, ada satu kompi kaum ibu yang diberi nama Kompi Arimbi. Mereka adalah para isteri perwira dan prajurit dari Batalyon Pendawa yang dipimpin oleh Ibu Soedarmo Djayadiwangsa. Tugas...Kembalinya jati diri Bangsa Indonesia yang berpancasila